Wahai Pemuda!! Bangkitlahhhh!!!
Pemuda Islam adalah pemuda harapan
Yang dengan tangannya lahir sebuah kejayaan
Menapak kehidupan dengan cahaya iman
Bergerak ke depan raih kebangkitan islam
Kita adalah singa-singa Ar-rohman
Hancur binasa musuh berbisa
Kita pejuang pembela kebenaran
Lepas belenggu runtuhkan angkara murka
Semangatmu bagai api menyala
Tergugahlah jiwa tuk turut berjuang
Pandangan matamu tebarkan cahaya
Hapus angan-angan raih kemenangan..raih kemenangan
Bangkitlah hai pemuda Islam
Kau tunas harapan penuh penantian
Wujudkanlah cita dan impian
dengan kekuatan kita kan berjaya
Bergerak ke depan raih kemenangan..
raih kemenangan..raih kemenangan!
- Ar Ruhul Jadid-
Syabab.Com - Pemuda memegang peranan penting dalam hampir setiap perjuangan meraih cita-cita. Dalam sejarah dakwah Islam, pemuda memegang peranan yang sangat penting. Para Nabi dan Rasul diutus Allah untuk menyampaikan ajaran agama terpilih dari kalangan pemuda yang rata-ratanya berusia sekitar empat puluhan tahun. Dalam al-Quran terdapat banyak kisah keberanian pemuda. Rasulullah Muhammad Saw ketika diangkat menjadi rasul ketika berumur empat puluh tahun. Pengikut beliau yang merupakan generasi pertama, kebanyakan juga dari kalangan pemuda bahkan ada yang masih kanak-kanak. Mereka dibina oleh Rasulullah setiap hari di Daarul Arqam. Di antaranya adalah Ali bin Abi Thalib dan Zubair bin Awwam, yang paling muda ketika itu keduanya berumur 8 tahun, Thalhah bin Ubaidillah (11), al Arqam bin Abi al Arqam (12), Abdullah bin Mas’ud (14) yang kelak menjadi salah satu ahli tafsir terkemuka, Saad bin Abi Waqqash (17) yang kelak menjadi panglima perang yang menundukkan Parsi, Jafar bin Abi Thalib (18), Zaid bin Haritsah (20), Utsman bin Affan (20), Mush’ab bin Umair (24), Umar bin Khatab (26), Abu Ubaidah Ibnul Jarah (27), Bilal bin Rabbah (30), Abu Salamah (30), Abu Bakar Ash Shidiq (37), Hamzah bin Abdul Muthalib (42), Ubaidah bin al Harits, yang paling tua di antara semua sahabat yang berusia 50 tahun.
Pemuda gagah berani yang hidupnya didedikasikan hanya untuk kejayaan Islam seperti inilah yang sanggup memikul beban dakwah dan bersedia berkorban serta menghadapi berbagai siksaan dengan penuh kesabaran. Mereka mendapatkan kebaikan, rahmat dan ampunan dari Allah. Mereka inilah yang disebut dengan orang muflih (beruntung).
Umat Islam saat ini masih dililit sejumlah permasalahan utama yang bisa menggiring umat menjadi pecundang sejati di era global. Di antaranya masalah kemiskinan. Kalau kita sejajarkan negeri-negeri umat Islam dari Moroko hingga Indonesia, umumnya masih dibelit kemiskinan yang bersifat struktural dan kultural sekaligus.
Apalagi kalau kita tukikan pandangan ke negara-negara Afrika dan Asia Selatan, maka angka kemiskinan makin meningkat. Sebutlah negara-negara seperti Nigeria, Sudan, Ethiopia, Senegal, Chad, atau Pantai Gading yang majoritas Muslim, ternyata masih dibelit kemiskinan. Kematian akibat kekuragan gizi atau kelaparan masih menjadi pemandangan biasa di benua hitam itu. Begitu pula di Asia Selatan. Gejala serupa juga melanda Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Umat Islam juga masih dibelit penyelewengan. Di antara masalah utama yang menyebabkan keterbelakangan umat Islam adalah penyelewengan. Penyelewengan memang gejala mondial, seiring dengan perkembangan kapitalisme yang merusak, tetapi penyelewengan di negeri-negeri Muslim betul-betul telah bersifat destruktif. Ironinya, terjadi pula resistensi atas gerakan antipenyelewengan.
Problem lainnya berkaitan dengan sektor pendidikan dan kesihatan yang masih parah. Secara umum negeri-negeri Muslim tergolong sedang berkembang. Secara geografiknya, umumnya terletak di Afrika dan Asia. Tingkat pendidikan masih memprihatinkan. Masih banyak yang buta huruf. Angka yang terlibat di dalam pendidikan masih rendah. Sukar bagi mereka bicara tentangan global, ketika sebahagian besar mereka masih sibuk dengan urusan perut.
Di bidang kesihatan, negeri-negeri kaum Muslim juga masih dibelit berbagai macam penyakit menular. Sementara pemerintahnya yang memiliki anggaran terbatas tidak berdaya. Apalagi sebahagiannya hilang di meja-meja birokrasi. Jadi penyebab lainnya, ketidakmampuan menangani atau mengelola sektor kesihatan. Pengurusan yang tidak betul menyebabkan anggaran yang dialokasikan bagi peningkatan kesejahteraan warga menjadi hilang begitu saja.
Konflik yang berkepanjangan di negeri-negeri kaum Muslim juga mempunyai masalah tersendiri. Secara umum, ini merupakan global paradox, sebagaimana dikatakan John Naisbit dan Patricia Aburden (1990), namun intensiti konflik di negeri-negeri kaum Muslim sangat tidak masuk akal. Sering konflik itu terjadi antara umat Islam sendiri. Keadaan paling memperihatinkan tentu gejala terrorisme. Berbagai konflik yang terjadi di sejumlah negara berpenduduk majoriti Islam lebih banyak dipicu oleh faktor eksternal ketimbang internal di antara umat Muslim di negara-negara tersebut.
Terkait dengan faktor eksternal tersebut, ulama terkemuka Suriah sekaligus pemikir Islam yang buku-bukunya menjadi bacaan wajib di berbagai negara, Prof Dr Wahbah Az-Zuhaili, menegaskan, selama 14 abad negara-negara Arab hidup dalam damai. ”Sejak Amerika Syarikat datang dan menanamkan pengaruhnya, justeru terjadi perpecahan di negara-negara Arab,”
Bila kejayaan Islam masa lalu muncul kerana dakwah Islam yang banyak ditopang oleh para pemuda Islam yang memiliki sikap perjuangan yang gigih, sanggup menyisihkan waktunya siang malam demi perjuangan Islam, maka demikian juga dengan masa depan Islam. Sunnatullah tidak berubah. Siapa yang unggul maka dialah yang memimpin. Umat Islam di masa lalu terutama para pemudanya unggul karena mereka memeluk Islam secara kaffah, lurus aqidahnya dan taat pada syariat.
Untuk membangkitkan umat, diperlukan pemuda-pemuda yang mahu bergerak secara ikhlas dan sungguh-sungguh untuk meraih kembali kejayaan Islam. Pemuda yang diperlukan adalah para pemuda Islam sekualiti para sahabat yang memiliki tauhid yang lurus, keberanian menegakkan kebenaran serta memiliki ketaatan pada Islam. Dengan dorongan peranna pemuda inilah maka perjuangan penegakan kembali aturan Allah di muka bumi ini akan berlangsung dengan giat sehingga Islam kembali tegak..
Yakinlah pada diri kita bahawa kita mampu menjadi susuk tubuh muslim yang tangguh dan berpengaruh seperti Ali bin Abi Thalib, Imam Syafi’I dll. InsyaAllah dengan izin Allah kita akan bisa menjadi seperti mereka asal kita mahu serta diiringi dengan usaha yang sungguh-sungguh.
Pemuda memiliki potensi yang sangat besar dalam melakukan proses perubahan. Pemuda adalah susuk yang suka berkreasi, idealis dan memiliki keberanian serta menjadi inspirasi dengan gagasan dan tuntutannya. Ummat Islam saat ini sedang menantikan siapa yang akan mengembalikan bangunannya kembali, mengeluarkan mereka dari kejahiliahan, dan menyelesaikan masalah-masalah keumatan. Bukan hanya ulama, umara, politisi atau pengusaha yang mampu mengatasi permasalahan umat, tapi juga pemuda memiliki peranan yang lebih penting. Dengan segala potensi yang dimilikinya, pemudalah yang diharapkan mampu menyelesaikan permasalahan umat.
Generasi muda adalah penentu perjalanan bangsa di masa berikutnya. Generasi muda, mempunyai kelebihan dalam pemikiran yang ilmiah, selain semangat mudanya, sifat kritisnya, kematangan logiknya. Pemuda adalah motor penggerak utama perubahan. Pemuda diakui peranannya sebagai kekuatan pendobrak kebekuan dan kejumudan masyarakat.
Ssehingga kita menyedari bahawa masa depan islam terletak di atas bahu para pemudanya. Merekalah yang memegang kendali bahtera islam. Ke manapun mereka mahu, maka ke sanalah bahtera itu melaju. Dari sini kita bisa mengambil kesimpulan bahawa kebangkitan islam di masa mendatang dimenifestasikan oleh pemuda, dengan syarat mereka mempunyai kesedaran dan kecintaan penuh pada agamanya. Jika prasyarat ini gagal ditanamkan pada jiwa mereka, niscaya tragedi kebangkitan islam tidak akan pernah berkumandang di dunia ini. Akibatnya sekularisme seperti di Turki akan terulang-ulang lagi di negeri-negeri Islam. Maka, lahirlah Ataturk-Ataturk baru yang mengagumi Barat beserta aturannya.[chan/syabab.com]
p/s: Telah diedit bahasa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Syukran for your nice comment. Please leave your comment again!!! (^_^)