Sesungguhnya salah satu daripada sifat orang mukmin itu adalah mereka
saling mencintai antara satu sama lain kerana Allah. Antara cara untuk
menzahirkan rasa cinta tersebut adalah dengan menyebarkan salam antara
satu sama lain. Pengucapan salam adalah sesuatu yang sinonim bagi umat
Islam dan ia sudah menjadi kebiasaan untuk dilafazkan apabila ia bertemu
dan berpisah sesama Muslim, baik sama ada ia memahami ataupun tidak
lafaz salam tersebut.
Perkataan salam dalam bahasa Arab bererti kesejahteraan, keamanan,
kedamaian dan keselamatan. Lafaz salam bagi orang Mukmin adalah
assalamu’alaikum (salam sejahtera ke atas kalian), atau assalamu’alaikum
warahmatullah (salam sejahtera ke atas kalian dan dengan rahmat Allah)
ataupun assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh (salam sejahtera ke
atas kalian dan dengan rahmat serta berkat Allah). Biar pendek ataupun
panjang ucapan salam yang diberikan, kesemuanya memberikan makna yang
sama kepada si penerima salam, yakni suatu doa yang diberikan daripada
seorang Mukmin kepada Mukmin yang lain. Tidak ada satu pun agama di
dunia ini selain Islam yang mengajar umatnya untuk memanifestasikan
syiar dan kecintaan sesama saudara seakidahnya melalui ucapan doa.
Dalil-dalil tentang perintah dan keutamaan salam
Allah SWT telah berfirman dalam Al-Quran yang bermaksud:
“Maka apabila kamu memasuki ke rumah-rumah (yang tidak berpenghuni),
maka ucapkanlah salam kepada diri kamu sendiri (sebagai) penghormatan
daripada sisi Allah yang dipenuhi keberkatan dan kebaikan. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada kalian, supaya kalian
memahaminya.” [TMQ An-Nur (24) : 61]
Ayat di atas memerintahkan agar salam diberi sebagai tanda penghormatan
walaupun sesuatu rumah atau tempat itu tidak berpenghuni. Selain itu,
perintah yang lebih tegas dapat dilihat dalam surah yang sama iaitu:
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki ke rumah-rumah
(yang) bukan rumah kamu, sehinggalah kamu terlebih dahulu meminta izin
serta memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu adalah lebih
baik bagi kalian supaya kamu mengambil pengajaran.” [TMQ An-Nur (24): 27]
Terdapat juga hadis-hadis daripada Rasulullah saw yang menerangkan
tentang fadhilat dan kebaikan dalam menyebarkan salam. Hadis daripada
Abdullah bin Salam, beliau mendengar Rasulullah saw bersabda yang
bermaksud:
“Wahai sekalian manusia, sebarkanlah salam di antara kalian,
berikanlah makanan, sambunglah tali silaturahim dan solatlah ketika
manusia sedang tidur pada malam hari, nescaya kalian akan masuk syurga
dengan selamat.” [HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad]
Rasulullah saw juga bersabda:
“Kalian tidak akan masuk syurga sehingga kalian beriman,dan
tidaklah kalian beriman sehingga kalian saling mencintai. Mahukah kalian
aku tunjukkan suatu perbuatan yang apabila kalian mengerjakannya,
nescaya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara
kalian.” [HR Muslim]
Selain hadis-hadis yang telah disebutkan, terdapat sebuah hadis yang
menerangkan tentang ganjaran bagi setiap ucapan salam yang diberikan.
Hadis ini sekaligus mengajar kita tentang bagaimana ucapan salam itu
sepatutnya diberikan kepada orang mukmin. Imran bin Hussain berkata:
“Ada seorang lelaki datang kepada Nabi seraya mengucapkan assalamu
‘alaikum. Maka Nabi menjawabnya dan orang itu kemudian duduk. Nabi
berkata, “dia mendapat sepuluh pahala.” Kemudian datang orang yang lain
mengucapkan assalamu ‘alaikum warahmatullah. Maka Nabi menjawabnya dan
berkata, “dua puluh pahala baginya.” Kemudian datang seorang lagi seraya
mengucapkan assalamu ’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nabi pun
menjawabnya dan berkata, “Dia mendapat tiga puluh pahala.” [HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ahmad]
bersambung....
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Syukran for your nice comment. Please leave your comment again!!! (^_^)